"Pucet amat kulitnya. Jangan di kamar kos terus dong!"
"Iteman deh, kamu! Klayapan muluk ya?"
Dari semua celetukan di atas, mana yang paling sering kamu denger? Celetukan kayak gini sih rasanya oke aja kalau baru kita denger 1-2 kali. Tapi kalau terus-terusan, capek banget kalik dengernya. Iya sih, mungkin pengennya cuma "nanya doang". Cuma kalau dibalik ditanyain terus-terusan, emang nggak eneg?
Eneg sih udah pasti yak. Apalagi saat kita dicap sebagai yang paling "berbeda" di antara yang lain. Entah itu di sekolah, kampus, tempat kerja, atau di lingkungan rumah sekalipun. Society judgement sering banget bikin aku lelah. Lingkungan sering punya standar yang nggak jarang membuat seseorang terdiskriminasi secara natural. Salah satunya adalah standar kecantikan kulit.
Perempuan-perempuan Indonesia dengan warna kulit yang berbeda
Tinggal di Indonesia, harusnya kita sadar kalau warna kulit orang Indonesia tuh macem-macem. Ada yang kuning langsat, sawo matang, dan gelap eksotis. Namun di masyarakatnya, tetep aja banyak yang menganggap bahwa kulit putih = cantik. Kalau nggak putih gimana? Yaaa dikira-kira sendiri lah.
Pernah suatu hari saya foto bareng artis kenamaan yang waktu fotonya saya upload, saya dapet komentar "Gilak cantik banget. Ifa aja kalah putih". Cantik sih cantik aja. Nggak usah banding-bandingin warna kulit. Jelas beda banget! Ada juga celetukan kalau yang kulitnya gelap tuh karena sering klayapan dan jarang mandi.
Pernah suatu hari saya foto bareng artis kenamaan yang waktu fotonya saya upload, saya dapet komentar "Gilak cantik banget. Ifa aja kalah putih". Cantik sih cantik aja. Nggak usah banding-bandingin warna kulit. Jelas beda banget! Ada juga celetukan kalau yang kulitnya gelap tuh karena sering klayapan dan jarang mandi.
Menjadi Diri Sendiri dan Bangga dengan Warna Kulitku
Susah banget rasanya untuk membuktikan kalau kecantikan nggak divalidasi dengan warna kulit. Mindset ini sudah terlanjur tertanam di pikiran banyak orang Indonesia, termasuk para remaja. Clean & Clear sebagai brand perawatan kulit remaja sudah membuktikannya dengan social experiment yang melibatkan 15 remaja Indonesia. Hasilnya, walaupun mengejutkan, ternyata sesuai dugaan. Banyak dari mereka yang lebih memilih perempuan berkulit putih sebagai perempuan yang cantik dan sukses daripada perempuan berkulit gelap.
This feels so wrong in any way.
Kalau kamu juga merasa bahwa mindset ini salah, waktunya untuk take the action dan bergabung dengan hampir 100.000 orang dalam campaign "Bangga Dengan Warna Kulitmu" dari Clean & Clear. Caranya adalah dengan masuk dan ikuti langkah berikut ini:
1. Klik badge pink bertuliskan "Aku Setuju"
2. Klik "lanjutkan" dan pilih platform medsos yang ingin kamu gunakan untuk share gerakan ini
3. Kalau kamu mau fotomu ada di poster campaign, klik "Aku setuju dengan Syarat & Ketentuan" dan upload fotomu dengan size maks 2MB
4. Posisikan foto dengan memutar/mengatur ukurannya agar terlihat pas, lalu klik "Pakai Foto Ini"
5. Pilih frame dengan warna dan kutipan poster yang kamu suka, lalu klik "Gunakan Frame Ini"
6. Terakhir, screen-shoot hasilnya dan klik "Kirim". Fotomu akan direview oleh admin Clean&Clear dan akan masuk ke galeri "Bangga Dengan Warna Kulitmu" jika sesuai dengan kriteria yang ada
Kalau semua step sudah kamu ikuti, hasil screen-shootnya bisa kamu share ke media sosial dengan hashtag #IAmBright dan #BanggaDenganWarnaKulitmu. Jangan lupa tag ke Clean&Clear juga. Dengan begitu, kamu udah berpartisipasi dalam gerakan positif yang bisa membantu remaja Indonesia untuk mengubah mindset tentang standar cantik berdasarkan warna kulit. Let's keep spreading the positives!
Post a Comment