Kemeriahan Ragam Budaya Indonesia di Penutupan O2SN 2018

Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2018 udah berlalu. Tapi buat saya, kemeriahan event ini masih sangat terasa. Bertempat di Yogyakarta, event olahraga yang berlangsung pada 17-21 September 2018 ini diikuti oleh ribuan atlet usia sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB dari seluruh Indonesia. Kalau ditambah dengan pelatihnya, jumlah pesertanya diperkirakan lebih dari 4.000 orang. Warbiyasak banget ga seeeh?

Suguhan tari bekakak pada Penutupan O2SN 2018

Sebagai warga Jogja, saya nggak mau ketinggalan euforianya event olahraga nasional yang satu ini. Akhirnya pada tanggal 21 September lalu, saya bersama dengan temen-temen blogger dari Jogja dateng ke acara Penutupan O2SN 2018 di GOR Amongrogo. Ah, jadi inget dulu tahun 2013, saya pernah dapet tugas liputan event olahraga mahasiswa nasional di sana. Rasa kangen akan masa-masa kuliah langsung menyelinap ke relung hati terdalam deh jadinya.

Panggung Penutupan O2SN 2018

Sebelum acara dimulai, para peserta dan pengunjung yang datang di GOR Amongrogo menikmati suguhan hiburan dari Jasmine Akustik yang membawakan berbagai tembang lawas ala anak 90an. Langsung nostalgilaaa nih saya dan temen-temen blogger dari bangku penonton. Para atlet dari jenjang SD pun nggak mau ketinggalan heboh dan naik ke atas panggung bersama teman-teman Jasmine Akustik saat membawakan lagu dari Coldplay. Seru banget deh semangat bocah-bocah ini!

Jasmine Akustik bersama para atlet jenjang SD seluruh Indonesia pada Penutupan O2SN 2018

Setelah terhibur dengan lagu-lagu lawas tahun 90an, acara berlanjut dengan pertunjukan epic temen-temen tim wushu dari Jogja. Aduh, merinding berkali-kali tuh nonton berbagai jurus yang diperagakan mereka. Prestasi mereka pun nggak kalah keren! Banyak di antaranya yang udah menang kejuaraan wushu internasional di berbagai negara. Wadidididiiiw jadi jiper saya niiih kalau tau yang semuda itu aja udah macem-macem prestasinya.

Penampilan wushu dari tim wushu Daerah Istimewa Yogyakarta pada Penutupan O2SN 2018

Masuk ke acara inti, Penutupan O2SN 2018 dibuka oleh paduan suara SD Muhammadiyah Sukonandi yang memimpin seluruh pengunjung GOR Amongrogo menyanyikan lagu Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan berbagai pidato dan penyerahan cindera mata kepada perwakilan seluruh provinsi di Indonesia. 


Pada acara penutupan ini, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan pentingnya peran olahraga dalam membangun watak masyarakat, yaitu berupa kegigihan. Beliau juga berpesan bagi yang kalah harus menerima secara sportif sebagai cambuk untuk bangkit ke depannya.

Paduan suara SD Muhammadiyah Sukonandi pada Penutupan O2SN 2018

Acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada juara umum, provinsi Bali, oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dengan didampingi oleh Kepala Dinas Dikpora DIY, Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji dan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud RI, Hamid Muhammad, M.Sc., Ph.D. Provinsi Bali memperoleh 17 emas, empat perak dan 11 perunggu. Disusul Jawa Tengah di urutan kedua dengan 16 emas, tujuh perak, sembilan perunggu, kemudian Jawa Timur dengan perolehan 14 emas, 15 perak, 15 perunggu. DIY berada di urutan kelima dengan 11 emas, 10 perak dan 19 perunggu.

Total peraihan medali Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2018 

Acara ditutup dengan penampilan tari bekakak oleh Duta Seni Pelajar Jogja. Bekakak sendiri adalah bentuk wujud sepasang manusia yang terbuat dari nasi ketan, berisi gula jawa, sebagai perwujudan Ki Wirosuto dan istrinya. 

Saparan bekakak merupakan sebuah upacara adat yang digelar oleh masyarakat Ambarketawang, Gamping, sleman, pada setiap tahun di bulan Sapar berdasar kalender Jawa. Tari bekakak tercipta untuk mengenang jasa seorang abdi ndalem kesayangan Sri Sultan HB I, yakni Ki Wirosuto yang meninggal karena tertimpa reruntuhan batu gamping. Setelah kejadian meninggalnya Ki Wirosuto tersebut, Sri Sultan HB I memberikan titah kepada rakyat Ambarketawang, agar masyarakat menggelar saparan bekakak. 

Para penampil tari bekakak pada Penutupan O2SN 2018

For me, personally, it was the most fantastic performance out of all performance that night! Saya yakin banget persiapan mereka bener-bener mateng dan sama sekali nggak main-main. Apalagi tari yang dibawakan mengandung unsur Sultan di dalamnya. Hanya “yang terpilih” yang bisa membawakannya dengan sebaik itu.


Penutupan O2SN 2018 Jumat malam lalu mengakhiri seluruh rangkaian event Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2018. Walaupun begitu, perjuangan untuk terus mengharumkan nama Indonesia di bidang olahraga akan terus berlanjut dan makin kompetitif. Semoga dengan ini, para atlet muda seluruh Indonesia makin disiplin juga dalam berlatih dan siap meraih lebih banyak prestasi, baik di lingkup nasional maupun internasional. Amiiin!

8 Comments

Sara Neyrhiza said…
Alhamdulillah..gelaran O2SN sudah selesai dan berjalan lancar ya mbak
Hanifa said…
Sara Neyrhiza: Iyaaaah Alhamdulillah lancar jayaaaa~
Yoanna Fayza said…
Jarang2 nih kerja sama temen2 blogger bisa sambil nyanyi2, berasa nonton konser :)))
Ririe Khayan said…
Wah peringkat pertama diraih propinsi Bali, luar biasa. Sepertinya di awal-awal, tim dr Jabar yang mendulang medali lbh banyak.
Hanifa said…
Mbak Yoan: Iyaaaaa asyik banget bisa seseruan pulang kerja di sana :D
Hanifa said…
Mbak Ririr: Iya nih langsung diselip Bali jadi juara umum :D
Aku, belum bisa move on.......hiburannya itu hlo, ngena... Apalagi tari bekakaknya
Hanifa said…
Witri Prasetyo Aji: Sumpaaaah tari bekakaknya BAGUS BANGETTTT. Merinding berkali-kali nontonnya!