Hanya saja ada satu hal yang bikin saya rendah diri, yaitu ketika orang lain menilai rendah tantangan yang saya alami dan mulai membandingkannya dengan masalah orang lain. Like, for them, it wasn’t even a problem. Pada akhirnya ini hal yang membuat saya lebih baik mencoba cari jalan keluarnya sendiri or at least it doesn’t need to be public. Jujur aja, malu banget rasanya.
Baca juga: Am I That Picky Millenial When It Comes to Career?
Lalu timbul pertanyaan-pertanyaan yang kerap muncul di pikiran seorang overthinker seperti saya, seperti “Did I look stupid? So it doesn’t matter that I feel this way? Why did I even ask about this shit?”. Lagi-lagi pikiran saya dipaksa berproses untuk memilah mana yang masuk akal dan mana yang terlalu berlebihan. It was such an exhausting process and I don’t want to have this kind of feeling anymore. Namun pasti ada kalanya ini akan terjadi lagi and what I can do is just deal with it.
It’s easy for other people to say “deal with it” when they have never been in our shoes. Iya kan? Pasti gampang bagi mereka yang nggak pernah ngalamin hal yang sama untuk ngomong gitu. Tapi buat kita yang lagi struggle untuk keluar dari keramaian pikiran yang penuh dengan polusi asumsi, dealing with this situation will never be easy.
Baca juga: Menelaah Kembali Arti dari Kesuksesan
Ah, emang nggak mudah untuk bisa hidup dengan mudah. Pada akhirnya, langkah yang bisa kita lakukan adalah mengusahakan yang terbaik untuk bisa lebih peka kepada diri sendiri. Peka untuk lebih berhati-hati saat sudah terlalu terlena dengan segala macam opini yang menjatuhkan dan berusaha meyakinkan diri untuk bangkit kembali. Tidak semudah yang saya tuliskan di konklusi ini, tapi InsyaAllah bisa selalu jadi pengingat saat merasa kecil hati.
Intinya, wajar aja kadang kita merasa kecil hati. Asal jangan setiap kali menemui kegagalan, lantas berkecil hati.
Semangaaat ya, mbak.
Semoga rasa yang membuat polusi itu, segera pergi ya, karena kalau dibiarkan gak bagus, bikin minder terus.
aku baru tahu istilah polusi asumsi
hmmm memang kadang rasa rendah diri itu muncul ya mbak, tapi g boleh dibiarkan. Kita harus bangga dgn diri kita sendiri
Untuk merenung dan mengembalikan kepercayaan diri. Pasti setiap orang pernah banget merasakan hal ini, karena pengaruh dari macam-macam.
Aku biasanya cukup diam.
Hari itu, aku maunya menghadiahi diriku sendiri dengan menuruti semua yang diinginkan. Semacam reward dan penghargaan untuk sudah menjalani hari yang terbaik setiap hari.
Padahal terkadang kita sendiri yang kemudian membuat polusi asumsi itu berkembang tanpa batas
Post a Comment