Beberapa minggu ini saya kepikiran untuk mengembalikan fungsi blog sebagi platform curhat, tempat di mana saya beneran cerita dari lubuk hati terdalam mengenai kegelisahan dan hal-hal lain yang saya rasakan selama ini. Saya sampe beli keyboard baru, Fantech Sakura Lite Fighter II K613L, supaya bisa lebih produktif menulis dan bersemangat untuk ngisi blog ini dengan konten-konten yang organik. Salah satunya jelas konten curhat berkedok self development wkwkwk.
Berbicara tentang kondisi beberapa waktu belakangan, jujur saya merasa takut dan cemas. Ada banyak kejadian dan berita negatif yang bersliweran dan tertangkap oleh mata saya. Berita-berita tersebut kebanyakan datang dari sumber yang masih harus diverifikasi kembali kebenarannya. Platform media sosial yang sebelumnya bikin saya excited dan terinspirasi, fungsinya kini udah berubah jadi tempat dengan konten yang menakut-nakuti.
Pandemi masih belum berakhir dan dari hasil pemikiran ecek-ecek alias overthinking saya sih kayanya ini nggak bakal ada ujungnya deh. Asli, saya udah merasa desperate banget kalau berada di krisis seperti ini karena pemerintah sama sekali nggak becus dalam penanggulangan becana nasional ini.
Baca juga: 5 Cita-cita yang Ingin Saya Wujudkan di Umur 30an
Ini termasuknya nasional, kan? Walau pandemi emang cakupannya seluruh dunia, tapi krisis yang terjadi di Indonesia tuh beda banget penanganannya kalau dibandingan dengan negara-negara lain. Bahkan sekelas Vietnam yang sama-sama berada di Asia Tenggara pun beda banget. Emang sih, urip ki wang sinawang. Tapi nek perkoro covid, ha mbok mending negoro liyane lah mbangane Indonesia.
Saya tau dan paham betul kalau sebenernya yang kayak kinerja pemerintah tuh udah di luar jangkauan saya. Cuma bikin tambah stress dan frustasi kalau misal mikirin aksi pemerintah bakal ngapain. Kayak udah nggak bisa berharap karena nggak keliatan nih ujungnya bakal sampe mana. Kan capek ya?
Baca juga: Upaya Mencegah Penularan Virus Corona Selain WFH
Ini kalau saya kaya raya mah udah cari vaksin berbayar, packing, dan cabs ke Australia aja biar bisa hidup lebih tenang. Cita-cita ini akan selalu ada sih, apalagi saat keadaan krisis kayak gini pemerintah Aussie lebih sat set ketimbang Indonesia. Ha wong dana bantuan sosial we ditilep og, bwos. Piye meh sat set handle keadaan krisis jal kalau biaya buat ngehidupin rakyat udah raib?
Sejak 3 minggu yang lalu, saya udah berusaha beraktivitas hanya di rumah aja. Most of the time sih, lebih tepatnya. Saya udah menghindari nongkrong reramean di luar rumah dan pergi hanya saat ada urusan pekerjaan atau belanja aja. Lalu seminggu kemudian, saya dapet kabar dari pacar kalau dia positif covid. Hati saya mendadak ambruk dan semua terasa blurry karena saya tau keadaan dia nggak memungkinkan kalau misal sampe isolasi mandiri sendirian aja tanpa ada yang ngurusin.
Baca juga: 3 Pelajaran Berharga Setelah Sakit Selama 2 Minggu
Ketika awal saya dikabari oleh dia, terus terang saya panik. Walau udah berusaha untuk nggak panik, karena saya tau kalau panik nggak akan menyelesaikan masalah sama sekali, tetep aja bawaan syaraf-syaraf di badan saya tuh menegang dan susah dikendalikan. Makin parah lagi saat ibunya minta saya untuk menjaga dia. Awalnya saya merasa baik-baik aja, tapi saat prosesnya saya harus jadi penengan antara dia dan ibunya yang juga sama-sama panik.
It wasn't going well and I almost yelled at her. Probably I did but the situation was also super overwhelming for me.
Sekarang setelah 2 minggu berlalu dari awal dia tes dan dinyatakan positif, Alhamdulillah dia udah tes lagi dan hasilnya negatif. Mungkin hari Rabu minggu ini dia akan mulai bekerja lagi dan kembali produktif. Walau begitu, dia masih merasakan efek dari virus covid tersebut yang menyebabkan dia masih merasa sesekali sesak nafas dan batuk.
Tapi kami berdua udah bikin perjanjian bahwa setelah ini akan berusaha workout bareng dan menjaga pola makan sehat. Saya udah follow beberapa akun vegan just for some references sih. Mereka udah pasti menjalani plant based lifestyle dan referensi makanan dari komunitas ini bisa saya contek untuk diadaptasi ke gaya hidup saya berikutnya.
Yhaaa walau begitu sambil nulis ini pun saya tetep kepikiran untuk bikin Indomie goreng telur dan teh manis anget.
Salah satu contoh akun vegan yang saya follow sebagai referensi
Bersamaan dengan info kalau pacar saya udah sembuh dari covid, kemaren juga ada update kondisi terbaru dari teman saya kalau ayahnya mendadak deman dan dari HR yang menginfokan bahwa bos saya membutuhkan donor plasma. Oh God, what an intense emotional roller coaster it's been. Kadang saya heran, denger berita yang "unfortunate" seperti ini kok energi saya langsung nge-drain, ya? Kenapa kok gampang banget? Apa karena rasa takut dan khawatir udah terlalu menguasai pikiran saya?
Baca juga: 7 Cara Menjaga Produktivitas Selama WFH
Saya masih nggak ngerti alasannya, tapi saya berusaha untuk mengembalikan lagi kewarasan saya dengan memikirkan kembali apa saja yang bisa saya kendalikan ketika dihadapkan dengan situasi seperti ini. Lalu sampailah saya pada poin tentang betap beruntungnya saya masih bisa bekerja dari rumah, saya udah lebih financially prepared ketimbang sebelumnya, dan keluarga saya juga cukup dari segi ekonomi.
Saya masih bisa menghibur diri di rumah dengan berbagai macam kegiatan, tetap bisa terkoneksi dengan teman-teman dan keluarga untuk sekedar ngobrol sampai diskusi, kucing saya si Bolu pun kelakuannya makin menggemaskan dan saya bersyukur ada dia di sisi saya sekarang.
Baca juga: 3 Tips Menjaga Silaturahmi di Tengah Pandemi Corona
Keadaan saat ini kurang lebih hampir sama dengan awal pandemi tetapi secara umum lebih parah karena makin banyak orang-orang dari cirle terdekat yang terinfeksi. Tetapi, sekali lagi, posisi saya udah jauh berbeda jika dibandingkan tahun lalu dan saya sangat sangat sangat bersyukur akan rejeki tersebut.
Mungkin keadaan ini belum akan membaik dalam waktu dekat. PPKM masih akan berlangsung sampai tanggal 20 Juli 2021 dan belum tau lagi apakah semuanya akan terasa lebih baik atau nggak. Saya memilih untuk lebih berhati-hati aja dan menggunakan waktu saya untuk belajar, bekerja, dan bersenang-senang.
Baca juga: 3 Aktivitas Mager yang Cocok Dilakukan Kala Weekend
Semoga kita semua bisa saling menjaga satu sama lain dan the whole thing keeps getting better yaaa. Love you all and see you on the next post!
ah..hanya bisa lakukan apa yg sy bisa dan berdoa tentu saja. salam sehat yaa..
Hiks sedih dengan kondisi ini.
Aku kok ajdi kepikiran juga kabur dr negeri ini..
Ppkm darurat buat lokal tapi wna bebas masuk leeat bandara ...aku mau teriak tapi ke sapa.... huhuhu.
Dansos itu punya rakyat tapi ditilep juga astagfirulloh
Benar, situasi tahun ini jauh lebih mengerikan dari tahun lalu. Orangorang yang saya kenal pun satu -persatu berpulang. Takut pasti ada. Dan itu bikin kewaspadaan makin meningkat.
Semoga kita selalu sehat, menjaga sehat itu, dan mensyukuri sehat yang ada. Banyak belajar dari berbagai kejadian, betapa waktu yang ada sungguh sayang bila disiasiakan tanpa makna. Sabar dan bersyukur, semoga kita bisa lebih menghargai hidup.
Sekarang yang penting aku pakai masker kalau pergi-pergi, menghindari acara-acara yang ngga penting, dan selebihnya di rumah aja udah. Mau bilang makan makanan sehat, sama aja juga karena pagi tadi aku masih bikin indomie sama minum teh anget, wkwkwk... Tapi kalau berjemur sih insya Allah bisa diusahakan setiap hari sambil ngurus tanaman dan kompos.
Wis pokoke saling mendoakan aja, Mak.. Terus berdoa supaya pandemi segera berhenti dan kita bisa beraktivitas secara normal lagi. Stay safe, Mak..
Menjaga kewarasan luar biasa banget di masa pandemik ini mba. Semangat ya. Sekarang ini aku cuma ingin sehat semuanya aja dulu hiks. Karena bapak mertua jg lg berjuang sembuh sebab terpapar virus
Semoga kita semua sehat selalu yaaa
ihktiar kudu pol...plus doa yg juga kuat. alhamdulillah untuk sehat yg masih kita rasakan. Stay safe ya mba
namun nampaknya harus berdamai, hidup perdampingan dgn virus ini
caranya dgn tetap menjaga daya tahan tubuh dan mematuhi protokol kesehatan
Sy pun berpikiran sm kek mba. Aduh, kapan gitu endingnya. Gak jls. Dan sy jg gak bs menyalahkan kaum gak taat prokes hingga konspirasi di luar. Mrk tuh sbnrnya ya korban jg. Tp yg bs kt lakuin sebisanya ya taat prokes n jaga imun hingga tak lupa berdoa. Semoga kt semua bs melalui pandemi yg gak tau kapan ujungnya ini.
Aku pun kemarin sempat tumbang karena stres. Mendadak pusing dan gak bisa makan.
Tapi kalau dipikir tanpa take action juga percuma.
Jadi yang penting adalah tetap berada di rumah dan melakukan segala aktivitas yang bikin bahagia.
Semoga yang sakit segera disehatkan kembali.
Dan dunia bisa terbebas dari pandemi.
Aamiin~
1. Salut sama curhatan njenengan. Makjelb. Daleeeeemmmmm banget yo lur!
2. semoga pacar dan dirimu sehat sehat selalu, anti panic-panic club lah ya emang kalo pandemi gini
3. semoga bisa hidup vegan, kalo aku .... hyaaaaaa cireng - pempek - bakso aci - tahu gejrot - asinan - gado gado - ketoprak - sate ayam masih jadi idola, eh satu lagi : nasi goreng dan es campur!
Post a Comment