"Broken But Unbroken" oleh Kartika Soeminar: Keluar dari Jerat Manipulasi NPD (Narcissistic Personality Disorder)
Saat ini, masalah kesehatan mental udah jadi perbincangan umum terutama di ranah media sosial. Saya sendiri udah mulai konsultasi bersama psikolog sejak akhir tahun 2021 dan berlanjut hingga sekarang walau masih belum rutin. Biasanya sih saya baru konsultasi kalau merasa butuh, dalam artian udah mulai nggak nyaman dengan kondisi pikiran dan rasanya perlu diuraikan dengan bantuan profesional.
Awareness tentang kesehatan mental memang sudah mulai meningkat, apalagi di kalangan millennial dan gen z. Saya termasuk yang beruntung karena berada di lingkungan dengan support system yang positif, baik dari lingkungan keluarga maupun pertemanan. Sehingga stigma tentang kepedulian terhadap kesehatan mental bukanlah sesuatu yang tabu.
Break The Silence Melalui #BrokenButUnbroken
Untuk bisa sampe tahap berani ke psikolog, terutama jika biasa tumbuh di lingkungan dengan berbagai stigma buruk tentang kesehatan mental yang sering disepelekan, bisa jadi nggak mudah. Apalagi kalau hidup bersama anggota keluarga yang nggak sadar memiliki gangguan kesehatan mental yang serius, seperti NPD (Narcissistic Personality Disorder) misalnya. Kebanyakan penderitanya malah membuat korbannya pergi ke psikolog, seperti yang dialami oleh Kartika Soeminar.
Kartika Soeminar adalah seorang pengusaha asal Surabaya yang berpengalaman hidup bersama seorang suami pengidap NPD selama 23 tahun. Sebelumnya Kak Kartika nggak pernah teredukasi tentang apa itu NPD dan bagaimana menghadapinya, sampai akhirnya memiliki kesempatan untuk berpisah dan bercerai dengan suaminya yang mengidap NPD.
Perjuangannya pun masih berlanjut dengan menyebarkan awareness seputar NPD melalui campaign #BrokenButUnbroken di berbagai kota pada sesi #KEBIntimate bersama para blogger dari komunitas Kumpulan Emak-emak Blogger. Di Jogja, #KEBInitimate bersama Kartika Soeminar diadakan di Hotel Royal Malioboro by Aston, dan menghadirkan psikolog klinis Ery Surayka Puspa Dwi, S. Psi.
Lalu, Apa Itu NPD?
NPD, atau Narcissistic Personality Disorder, adalah gangguan mental yang termasuk dalam kategori gangguan kepribadian. Gejalanya meliputi kepercayaan diri yang berlebihan, kecenderungan untuk mengarahkan percakapan ke diri sendiri, kurang empati, haus pujian, sulit meminta maaf, dan nggak memiliki batasan sehingga kerap menggunakan teknik manipulasi untuk menabraknya.
Seperti halnya gangguan kejiwaan lain, penderita NPD juga mengalami ketidakseimbangan di area otot dan saraf saat merasakan rasa cemas, stress, maupun marah jika dirinya nggak mendapatkan validasi yang diharapkan dari orang di sekitarnya. Namun, orang dengan NPD sering nggak menyadari bahwa mereka memiliki gejala seperti manipulatif dan selalu butuh dikagumi.
Penyebab Gangguan NPD
Penyebab NPD sering dikaitkan dengan pola asuh yang salah. Beberapa ahli juga percaya bahwa NPD bisa berasal dari faktor genetik. Bu Ery berpendapat bahwa pola asuh yang salah lebih dominan dalam menyebabkan NPD. Anak yang selalu diberi excuse akan merasa superior dan nggak tahu cara menghadapi kesulitan karena selalu dibantu oleh orangtua.
Anak yang terlalu dipuji dan dimanjakan biasanya cenderung memanipulasi orang lain. Jika orangtua mengidap NPD, anak juga rentan terkena NPD karena meniru perilaku orangtua. Untuk mencegah anak mengidap NPD, orangtua harus menghindari memuji berlebihan, menghargai pendapat anak, dan mengajarkan konsekuensi dari setiap keputusannya.
Menyembuhkan Diri dari Seorang NPD, Apakah Mungkin?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, NPD sering nggak sadar bahwa orang-orang di sekitarnya malah menjadi korban atas perilaku manipulatifnya. Salah satu sahabat saya adalah anak dari seorang ibu yang mengidap NPD. Hidupnya sangat lekat dengan ibunya, baik di ranah keluarga maupun profesional.
Lalu, apakah bisa sembuh dari luka batin yang disebabkan oleh seorang NPD? Jawabannya, bisa! Tapi tentunya nggak mudah, apalagi jika masih hidup berdampingan dengan pengidapnya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya seperti:
1. Gunakan metode “grey rock” berupa teknik strategi menjadi orang membosankan yang terlihat tidak menarik. Emosi terkesan flat, monoton, dan menghindari kontak mata saat berinteraksi dengan lawan bicara NPD.
2. Berpegang teguh pada fakta, bukan perasaan. Biasanya seorang NPD memanipulasi lawan dengan memutar balikan fakta, sehingga penting untuk tidak bereaksi terhadap perkataannya yang tidak sesuai fakta.
3. Set boundaries atau tetapkan batasan dan komunikasi yang jelas. Jika masih hidup bersama, hindari interaksi yang intensif dan jaga kesehatan mentalmu dengan mencari bantuan profesional.
Kesimpulan
Menyoroti pentingnya kesadaran tentang Narcissistic Personality Disorder (NPD), Kartika, yang hidup dengan suami pengidap NPD selama 23 tahun, akhirnya berpisah dan menyebarkan kesadaran tentang NPD melalui kampanye #BrokenButUnbroken. NPD adalah gangguan kepribadian yang ditandai oleh kepercayaan diri berlebihan, kurang empati, dan manipulatif. Semoga dengan adanya campaign ini, semakin banyak masyarakat yang aware dengan NPD dan kesehatan mental secara general.
#Narcisstic #NPDSurvivor #NPDAwareness #BreakTheSilence #KartikaSoeminarStory
Pelajaran hidup buat kita supaya bisa membentuk dan menentukan arah jalan hidup
Kebahagiaan diri itu lebih utama menurut saya
Makanya pengen mengecek
Semoga next ada di Surabaya jadi bisa tanya lebih detail tentang diri
Tapi kalau uda ada tanda-tanda toxic relationship kaya gini, kudu cut-off gitu yaa..
Karena semakin lama tenggelam, semakin sesak dan bisa jadi batin semakin tersiksa.
Warning banget buat semua pihak untuk aware sama NPD. Jika bertemu dengan orang NPD mesti segera ambil langkah tegas juga. Semoga yang terkena NPD pun sadar buat berobat ya.
Supaya tidak salah paham akan salah satu ciri NPD
Semoga ke depannya banyak solusi yang tercipta
Post a Comment